Temanggung- Minggu, 4 januari 2015. Pohon Anau atau yang lebih di kenal dengan sebutan Pohon Aren adalah pohon yang serba guna , yang di manfaatkan nira yang terkandung dalam tandan bunga jantan pohon Aren oleh penduduk dusun Gedawung, Karangwuni, Pringsurat, Temanggung. Daerah tersebut menjadi gula Aren/gula Jawa. Akan tetapi populasi pohon aren tahun ketahun mulai menurun jumlahnya.
![]() | ||||||
Keluh Kesah Petani Aren |
Akan tetapi populasi pohon aren di Temanggung, tahun ketahun mulai menurun jumlahnya. Tidak lebih dari 100 pohon yang ada di dusun Gedawung karena banyak yang di jual ijuk dan batangnya untuk memenuhi kebutuhan, Karena biasanya pohon aren hanya dapat di ambil niranya 2 kali dalam 1 tahun, sehingga para petani harus mencari pohon aren ke luar dusun Gedawung untuk tetap dapat memenuhi permintaan pasar
“kami mengharapkan pemerintah untuk memberikan bantuan berupa bibit pohon aren agar kami para petani aren dapat tetap membuat gula aren. Karena dulu pemerintah pernah membagikan bibit pohon aren tetapi tidak ada yang tumbuh. Untuk itu kami sangat berharap pemerintah memberikan bibit pohon aren dan di adakanya sosialisasi penanaman serta perawatannya” ujar Bapak Sudarsin selaku petani gula aren.
Para petani di dusun Gedawung biasanya mengambil niranya setiap pagi dan sore hari menggunakan bambu untuk menampun niranya.
![]() |
Pemrosesan Pembuatan Gula Aren |
Selanjutnya nira tersebut di panaskan dalam panci hingga mengental dan kemudian di cetak menggunakan belahan tempurung kelapa biasanya dalam proses pengentalan ini membutuhkan waktu sampai 2 hari agar mendapatkan 1 kilogram gula aren.
“gula aren sudah jadi hasilnya mencapai 2kg-3kg atau bahkan dapat kurang dan lebih dari itu tergantung berapa banyak nira yang dihasilkan” ujar Ibu Riyati istri dari Bapak Sudarsin. “Gula aren dari dusun Gedawung ini pun masih asli tidak menggunakan campuran” sambung Ibu Riyati.
Dengan demikian peranan pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk para petani Aren di Temanggung ini. untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Temanggung dan untuk tetap memenuhi permintaan di pasaran.
[Artin/Jis/Smkn2tmg]
“gula aren sudah jadi hasilnya mencapai 2kg-3kg atau bahkan dapat kurang dan lebih dari itu tergantung berapa banyak nira yang dihasilkan” ujar Ibu Riyati istri dari Bapak Sudarsin. “Gula aren dari dusun Gedawung ini pun masih asli tidak menggunakan campuran” sambung Ibu Riyati.
Dengan demikian peranan pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk para petani Aren di Temanggung ini. untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Temanggung dan untuk tetap memenuhi permintaan di pasaran.
[Artin/Jis/Smkn2tmg]
COMMENTS