Cengklungan Kesenian Langka Asli Temanggungan

Harianpelajar.com | Cengklungan Kesenian Langka Asli Temanggungan, Alunan nada dari kelompok kesenian tradisional terdengar nyaring lewat pengeras suara pada perhelatan Festival Budaya Temanggung 2009. Nada nyaring tersebut berasal dari petikan alat musik tradisional bernama cengklungan yang hampir punah. Kelompok kesenian tradisional cengklungan "Podho Rukun" dari Dusun Krajan, Desa Geblok, Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung merupakan satu-satunya grup cengklungan yang masih ada di Kabupaten tersebut. Selama ini tidak banyak masyarakat mengenal kesenian tersebut. Bahkan orang Temanggung sendiri jarang yang mengetahuinya, meskipun kesenian itu asli berasal dari Temanggung. Keberadaan kesenian cengklungan kalah populer dari seni tradisional kuda lumping yang memang sudah merakyat di kawasan kaki Gunung Sumbing dan Sindoro ini. Alat musik cengklungan terbuat dari payung "kudung" (caping) dengan panjang sekitar satu meter dan lebar 50 cm. Nada yang ditimbulkan merupakan hasil petikan tali caping berupa kawat atau senar. Sedangkan payung kudung terbuat dari seludang batang bambu yang dibingkai dengan bilah bambu dan diikat dengan tali ijuk. Setiap caping mempunyai fungsi masing-masing untuk menghasilkan nada, antara lain sebagai melodi, bas, dan kendang. Ketua kelompok kesenian tradisional cengklungan "Podho Rukun", Dalmin WS mengatakan, cengklungan pada mulanya dilakukan para penggembala saat menunggu ternaknya di ladang. Mereka bermain musik menggunakan capingnya. Waktu itu, katanya, dawai yang digunakan berupa rumput "grinting", namun sesuai dengan perkembangan zaman maka diganti kawat atau senar agar tidak mudah putus. "Jadi, kesenian cengklungan yang ada sekarang tidak seperti dulu lagi. Waktu itu hanya berupa seni musik dan suara, tetapi dengan pergantian waktu cengklungan mengalami perkembangan dengan ditambah tarian," katanya.

COMMENTS

Nama

ADS,1,artikel,3,Bandung,3,Banjarnegara,2,Banyumas,1,Bekasi,1,Berita Kedu,157,Bogor,2,Dewan Ambalan,2,Entertainment,2,film pendek,3,FilmAction,2,FotoJurnalistik,14,Gunung,3,headline,151,iblis,1,info,7,Info Kampus,24,Info Pendidikan,78,Inspiratif,3,Internasional,9,Islam,4,Jakarta,9,Jawa Tengah,20,juara,1,Jurnalis Independent Sekolah,37,Kabar Islam,26,Kajian Islam,19,Kalimantan,2,Karanganyar,1,kebumen,1,Kesehatan,1,kumpulan puisi,1,Lalu Lintas,1,Lomba,11,Lowongan Kerja,5,Magelang,9,Manado,1,ManggungFilm,1,Motivasi,3,Nasional,83,opini,3,osn 2015,1,osn sd 2015,1,PMR,2,Pramuka,1,prestasi,1,Profil,1,puisi,2,Ragam Budaya,19,selebriti,1,Semarang,7,Slider,41,Temanggung,200,TNI,1,Tokoh,1,Ukhuwah Islamiyah,10,Video,99,Wisata,29,Wonosobo,6,Yogyakarta,14,
ltr
item
JurnalisSekolah.com: Cengklungan Kesenian Langka Asli Temanggungan
Cengklungan Kesenian Langka Asli Temanggungan
Harianpelajar.com | Cengklungan Kesenian Langka Asli Temanggungan, Alunan nada dari kelompok kesenian tradisional terdengar nyaring lewat pengeras suara pada perhelatan Festival Budaya Temanggung 2009. Nada nyaring tersebut berasal dari petikan alat musik tradisional bernama cengklungan yang hampir punah. Kelompok kesenian tradisional cengklungan "Podho Rukun" dari Dusun Krajan, Desa Geblok, Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung merupakan satu-satunya grup cengklungan yang masih ada di Kabupaten tersebut. Selama ini tidak banyak masyarakat mengenal kesenian tersebut. Bahkan orang Temanggung sendiri jarang yang mengetahuinya, meskipun kesenian itu asli berasal dari Temanggung. Keberadaan kesenian cengklungan kalah populer dari seni tradisional kuda lumping yang memang sudah merakyat di kawasan kaki Gunung Sumbing dan Sindoro ini. Alat musik cengklungan terbuat dari payung "kudung" (caping) dengan panjang sekitar satu meter dan lebar 50 cm. Nada yang ditimbulkan merupakan hasil petikan tali caping berupa kawat atau senar. Sedangkan payung kudung terbuat dari seludang batang bambu yang dibingkai dengan bilah bambu dan diikat dengan tali ijuk. Setiap caping mempunyai fungsi masing-masing untuk menghasilkan nada, antara lain sebagai melodi, bas, dan kendang. Ketua kelompok kesenian tradisional cengklungan "Podho Rukun", Dalmin WS mengatakan, cengklungan pada mulanya dilakukan para penggembala saat menunggu ternaknya di ladang. Mereka bermain musik menggunakan capingnya. Waktu itu, katanya, dawai yang digunakan berupa rumput "grinting", namun sesuai dengan perkembangan zaman maka diganti kawat atau senar agar tidak mudah putus. "Jadi, kesenian cengklungan yang ada sekarang tidak seperti dulu lagi. Waktu itu hanya berupa seni musik dan suara, tetapi dengan pergantian waktu cengklungan mengalami perkembangan dengan ditambah tarian," katanya.
https://i.ytimg.com/vi/AECw2gp89K0/hqdefault.jpg
https://i.ytimg.com/vi/AECw2gp89K0/default.jpg
JurnalisSekolah.com
http://beritajis.blogspot.com/2015/01/Cengklungan-kesenian-langka-asli-temanggungan.html
http://beritajis.blogspot.com/
http://beritajis.blogspot.com/
http://beritajis.blogspot.com/2015/01/Cengklungan-kesenian-langka-asli-temanggungan.html
true
8915412694133527173
UTF-8
Loaded Semua Posting Tidak Ditemukan Satupun Postingan Lihat Semua Baca Lanjut Ulangi Gagalkan Ulang Hapus Oleh Beranda Halaman POSTING Lihat Semua DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA KATEGORI ARSIP CARI SEMUA POSTING Not found any post match with your request Kembali Ke Beranda Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy